Solopos.com, SOLO—Rektor Universitas Surakarta (Unsa), Astrid Widayani, menggelar sarasehan dengan puluhan awak media yang bertugas di Kota Solo, di Gravitas Coffee and Space Baturan, Colomadu, Karanganyar, Selasa (14/3/2023) sore.
Dalam pertemuan yang dikemas santai itu Astrid mengungkapkan sederet visi dan program kerjanya di 99 hari pertama menjadi Rektor Unsa. Edupreneur yang aktif di organisasi Hipmi dan PHRI itu juga banyak mendengarkan masukan wartawan.
Berbagai masukan dan harapan itu penting seiring akan dikukuhkannya Astrid sebagai Rektor Unsa pada Kamis (16/3/2023). Terlebih dia ingin membawa kampusnya masuk 10 besar perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Jawa Tengah.
Perbincangan berlangsung hangat kendati hujan cukup deras mengguyur lokasi pertemuan. Sebab Astrid ditemani empat Wakil Rektor Unsa dan dekan di Unsa. Dia membuka dialog dengan komitmen membawa Unsa lebih maju.
Termasuk membuat Unsa lebih aktif dalam dinamika daerah, utamanya terkait pengabdian kepada masyarakat di Soloraya, khususnya Solo dan Karanganyar. Sedangkan untuk dua bulan terakhir baru difokuskan kepada upaya kolaborasi.
“Kita fokuskan di kolaborasi sebulan terakhir ini, dan saya membuat satu program namanya 99 hari. Saya mengacu kepada doa Asmaul Husna. Dan di 99 hari itu akan banyak sekali pencapaian yang akan kami lakukan bersama,” tutur dia.
Program 99 hari itu, Astrid menjelaskan akan diprioritaskan menjadi 11 program utama. Dengan program-program tersebut, dia optimistis dapat membawa Unsa masuk 10 besar PTS terbaik di Jateng dalam waktu empat tahun ini.
“Capaian dari 11 program itu lah yang akan membawa Unsa dalam empat tahun ke depan insya Allah sesuai harapan kami, mudah-mudahan tidak sampai 2027 Unsa bisa masuk 10 besar PTS terbaik di Jawa Tengah ya,” harap dia.
Target itu, menurut Astrid, realistis diwujudkan dengan dukungan dan kerja sama seluruh jajaran Unsa. Apalagi dia memang tidak ingin sekedar melanjutkan apa yang sudah dilakukan pendahulunya dalam mengelola Unsa 24 tahun ini.
“Ini momentum yang baik karena tahun ini Unsa ulang tahun ke-25. Jadi semangat ¼ abad ini selalu saya bawa sejak Februari sampai Maret. Apresiasi untuk rekan-rekan Unsa yang mau saya ajak sedikit berlari, sprint dulu ini,” aku dia.
Astrid mengatakan Unsa mempunyai empat program mandiri, di antaranya Smart Village atau aplikasi digitalisasi di desa-desa. Seperti yang dilakukan baru-baru ini di Ngringo, Jaten, yang merupakan tempat Astrid bertumbuh.
“Ada permintaan pemberdayaan desa, tak hanya sektor pariwisata, juga tata kelola desa. Akan kami fokuskan terintegrasi dengan sistem digital. Lebih ke data seperti ketenagakerjaan, kependudukan, semua akan kami highlight,” tegas dia.
**Artikel ini ditulis di Solopos.com dengan judul "Satu Sore Bareng Astrid Widayani, Rektor Perempuan Unsa Solo" - 14 March 2023 20:26 PM. Tanggung jawab penulisan dan hak cipta berada pada penulis dan surat kabar terkait. Website ini hanya memberitakan kembali.