RADARSOLO.COM-Berdedikasi penuh pada dunia pendidikan dan bisnis. Itulah gambaran edupreneur muda Astrid Widayani.
Perempuan yang juga Rektor Universitas Surakarta (UNSA) ini konsisten mengolaborasikan jiwa entrepreneurship, sekaligus diimplementasikan pada sisi pendidikan.
Passion wirausaha dan akademisi menjadi bagian terpenting bagi Astrid Widayani. Bagaimana tidak, sosok pemimpin perempuan ini getol membawa nilai-nilai edupreneurship di setiap kesempatan.
Karena aspek kepemimpinan, digitalisasi, dan marketing adalah kunci yang harus diterapkan pengusahamenuju kesuksesan.
Astrid Widayani juga selalu menanamkan prinsip, bahwa menjadi pengusaha harus ber-impact baik terhadap masyarakat sekitar.
Tak mengherankan kiprahnya sebagai edupreneurship dan learning education strategic sangat moncer. Bukan sekadar teori atau konsep, dia selalu menerapkan nilai-nilai tersebut pada bisnisnya.
”Menanamkan jiwa entrepreneurship bukan sekadar agar seseorang bisa menjadi pengusaha. Perlu saya tekankan, justru nilai-nilai edupreneurship ini bisa membentuk mindset dan mental pengusaha sejak di bangku perkuliahan," ungkap Astrid Widayani, Selasa (26/12/2023).
"Nilai inilah yang harus dibangun sejak dini. Harapannya bisa mendukung cita-cita generasi emas di 2045,” imbuhnya.
Mampu membuat keputusan dengan baik, mandiri secara finansial, manajemen waktu yang tepat, disiplin, serta pekerja keras adalah bekal utama seorang pengusaha.
Menjadi pembicara dalam diskusi ilmiah bersama Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (dua dari kiri) di The Sunan Hotel Solo, Kamis (16/3/2023) (DOK.UNSA)
Namun, lanjut Astrid, hal tersebut harus dibarengi empat aktivitas utama di sisi manajerial. Mulai dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pengarahan), serta controling (pengendalian). Keempat fungsi ini sering pula disebut POAC.
”Menjadi pengusaha itu harus bisa membuat perencanaan jangka pendek maupun panjang. Kemudian diimplementasikan dengan baik di kehidupan sehari-hari," tegas Astrid Widayani.
"Keterampilan organizing juga diperlukan untuk mengatur sumber daya yang ada,” imbuh perempuan yang tengah menempuh studi S3 Business Transformation, Sustainable Business, and Entrepreneurship di Business School Lausanne, Switzerland tersebut.
Selain itu, diperlukan ketekunan atau actuating untuk meraih target. Kemudian controlling atau evaluasi juga sama pentingNYA.
”Seperti peribahasa Jawa: aja mung obor-obor blarak. Semangat jangan cuma di awal saja, tapi harus ditekuni agar menjadi pengusaha yang baik,” lanjutnya.
Namun, penerapan nilai-nilai kewirausahaan tersebut bukan tanpa tantangan. Astrid menyebut dinamika bisnis di masyarakat berjalan cepat. Sehingga pengusaha harus mampu menyesuaikan perkembangan dengan baik. Tak terkecuali etos kerja yang mumpuni.
”Separo hidup saya seorang akademisi. Separonya lagi praktisi bisnis. Saat kuliah S3, saya mengambil jurusan business administration. Di mana 50 persennya mengacu pada konsep atau teori. Kemudian 50 persennya lagi implementasinya,” papar Astrid Widayani.
Turut menyemarakkan karnaval peringatan Hari Sumpah Pemuda. (DOK.UNSA)
Meski kelihatan gampang, namun sebenarnya tantangan untuk itu semua lumayan berat. ”Karena di dalam bisnis itu dinamikanya luar biasa. Sehingga saya harus menyesuaikan. Inilah yang harus disadari pengusaha lainnya,” lanjut dia.
Menurut pandangan Astrid Widayani, pendidikan bagi seorang pengusaha muda sangat penting. Sebagaimana quotes dari Nelson Mandela: ”Education is the most powerfull weapon in the world”. Bahwa pendidikan adalah senjata penting untuk mengubah dunia.
Astrid Widayani berpesan agar para anak muda harus mulai belajar dan berkembang. Supaya perkembangan zaman bisa diiringi munculnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Bukan hanya berteori, Astrid Widayani memberikan teladan lewat deretan prestasi, karier, dan prestasi (lihat grafis).
”Kita bisa belajar dari mana saja. Saya selalu menekankan, eduprastruktur ini tidak hanya di dalam kelas, tapi di mana pun bisa diaplikasikan. Karena ini bagian dari long life learning. Tidak hanya hard skill yang ditingkatkan, tapi juga soft skill-nya,” tandasnya.
Sempat Bercita-cita Menjadi Diplomat
Di balik kesuksesan sebagai edupreneurship sekaligus Rektor Universitas Surakarta, ternyata Astrid Widayani pernah berhasrat menjadi seorang diplomat.
Namun mimpi menjadi duta besar harus dikubur dalam-dalam, karena orang tuanya mengarahkan untuk meniti karir di Indonesia.
Cita-cita tersebut muncul saat Astrid Widayani lulus dari bangku SMA. Maklum, saat muda dia dikenal dinamis, menyukai tantangan, dan senang bergaul dengan banyak karakter.
”Namun saya berpikir ulang. Karena saya anak perempuan tunggal di antara saudara laki-laki di keluarga. Dan orang tua ingin agar saya tidak jauh-jauh dari keluarga,” ungkapnya.
Saran tersebut membuat Astrid harus mengubur dalam-dalam impiannya kuliah di jurusan Hubungan Internasional (HI).
Namun dia tak menyerah begitu saja. Astrid Widayani kemudian memilih studi di jurusan Ilmu Budaya. Juga melanjutkan studi S1 di jurusan Eekonomi. ”Jadi memang jurusan saya double degree,” paparnya.
Dalam meniti karir, Astrid sangat mempertimbangkan kebutuhan masyarakat. Maka dia melanjutkan studi S2 Master of Business Administration (MBA).
”Saat S2 waktu itu, saya tidak lagi mengacu pada keinginan pribadi. Tapi lebih kepada kebutuhan di sekitar. Akhirnya saya memutuskan melanjutkan MBA. Kemudian saya mengambil program doktoral DBA (Doctor of Business Administration),” paparnya.
Keputusan tersebut membuahkan hasil. Di usia 24 tahun usai lulus S2, Astrid ditunjuk sebagai Direktur Akademi Pariwisata Mandala Bhakti Surakarta.
Termasuk menjabat Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta. Hingga akhirnya didapuk sebagai rektor perempuan pertama di Universitas Surakarta (UNSA).
Aktif memelopori aksi sosial. Diantaranya dalam rangka Dies Natalis Universitas Surakarta belum lama ini. (DOK.UNSA)
”Pertama kalinya UNSA mempunyai rektor perempuan. Saya ingin membuktikan dengan kompetensi dan kemampuan. Jadi bukan masalah gender lagi, tapi lebih ke kapasitas. Maka pemimpin perempuan itu bisa dibilang multitasker,” beber ibu dua anak tersebut.
Memiliki karir cemerlang, Astrid tak pernah melupakan urusan keluarga. Dia sering meluangkan waktu untuk traveling bersama suami dan anak-anaknya.
”Pesan saya, anak-anak muda sekarang harus bisa mengeksplorasi apapun yang ada di depan. Pilihlah zona yang bisa membuat kita berkembang. Dan harus bisa keluar dari zona nyaman,” pesannya.
Atas dedikasinya di dunia pendidikan dan bisnis, Astrid menerima penghargaan Top Of The Year 2023 dari Jawa Pos Radar Solo, kategori Most Inspiring Edupreneur. (ul/fer)
ORGANIZATION ACTIVITIES
2023-2026
- Komite Tetap Bidang SDM Teknologi
Informasi dan Data Base - Kamar Dagang
dan Industri Indonesia (Kadin) Surakarta
2023-present
- Wakil Ketua - Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia (HIPMI) Surakarta
2023-present
- Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO) Kota Surakarta
2023-present
- Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Sahabat
Anak Indonesia (APSAI) Kota Surakarta
2023-present
- Ketua Umum KEIND (Kamar Entrepreneur
Indonesia) Jateng
2023-present
- Badan Promosi Pariwisata Daerah
Kabupaten Karanganyar
2021-2025
- Pengurus Harian - Keluarga Alumni
Universitas Gadjah Mada (KAGAMA)
Surakarta
2021-2024
- Komisi Organisasi - Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES) Surakarta
2019-2022
- Dewan Pakar - Gabungan Industri
Pariwisata Indonesia (GIPI)
Kabupaten Karanganyar
2016-present
- Ketua Bidang Organisasi dan
Pengembangan SDM - HIPMI
Ladies Club
2015-present
- Sekretaris - Asosiasi Perguruan
Tinggi Swasta Indonesia (APTISI)
Wilayah VI Jawa Tengah
2014-present
- Himpunan Pendidikan Tinggi
Ilmu Pariwisata Indonesia - Kepala Bidang Pendidikan dan
Pengajaran - Solo Mengajar Kelas
Inspirasi - Inspirator Leader dan Orang Tua
Asuh - Solo Mengajar
ORGANIZATION EXPERIENCE
2012-2016
- Bendahara APTISI Komisariat II
Surakarta
2008-2012
- Wakil Ketua Bidang Pelatihan dan
SDM - PHRI BPC Surakarta
2006-2007
- Wakil Ketua - Paguyuban Duta
Wisata Jateng
2006-2007
- Wakil Ketua - Denok Kenang Community
Semarang
2005-2006
- Ketua - UKM Wadah Musik Sastra
Universitas Diponegoro
2003-2004
- Wakil Kepala Redaksi - Majalah
Oase SMAN 1 Surakarta
AWARD
- Denok Semarang
- Duta Wisata Jawa Tengah (Runner Up 2, Juara Intelegensia, Juara Favorit)
- Putri Citra Jawa Tengah
- Joglosemar Kadin Award Solo (Bidang Pendidikan Pariwisata)
- Radar Solo Award (Inisiator Program Kepemudaan)
- Buku Profil Wanita Inspirasi Indonesia
- Covid-19 Response Award-Bett Show UK
ACADEMIC BACKGROUND
Doctoral
- Business Transformation, Sustainable
- Business, and Entrepreneurship-Business
School Lausanne, Switzerland
M.BA
- Strategic Management, Master of
Management-Gadjah Mada University,
Jogjakarta, Indonesia - S.S. 2009
American Studies, English LiteratureDiponegoro University, Semarang,
Indonesia - S.E. 2007 Management, Economics University of
Surakarta, Indonesia
WORK EXPERIENCE
2023-2025
- Chief Executive Asia Council for Small
Business (ACSB) Indonesia Regional
Jawa Tengah
2023-2027
- Rector of Universitas Surakarta
2023-recent
- Founder of Jawara UMKM Solo
2022-recent
- Founder SGS Go (Solo Great Sale Apps)
2022-recent
2021-recent
2021-recent
- Founder of Youth Reinforcement Program
2018-recent
- Director of Direct English Solo
2018-recent
- Head of Perguruan Tinggi Surakarta
Foundation
2017-recent
- Head of Widya Nusantara Education
Foundation
2016-recent
- Head of Finance Kampus Bumi
Bengawan Foundation
2013-recent
- Director of Widya Nusantara Surakarta
Tourism Academy
2011-recent
- Lecturer of Faculty of Economics and
Faculty of Letters, University of Surakarta
2011-recent
- Dean of Faculty of Letters, University of
Surakarta
SUMMARY SKILLS
- Entrepreneurship
- Leadership Strategic
- Planning Strategic
- Marketing Management
- Change Management
- Digital Economy